Perkembangan kegiatan budidaya
perikanan yang pesat dengan penerapan sistem intensif telah memunculkan
permasalahan berupa penurunan daya dukung tambak bagi kehidupan ikan/udang yang
dibudidayakan. Dampak lanjut yang ditimbulkan adalah terjadinya serangkaian
serangan penyakit yang menimbulkan kerugian besar. Di antara langkah tersebut
adalah melalui aplikasi probiotik yang mempunyai kemampuan dalam mempertahankan
kualitas air dan menghambat opertumbuhan mikroorganisme patogen (Mangampa dan
Suwoyo, 2010).
Harpaz
(1990) Faktor yang mempengaruhi udang mendekati pakan antara lain berupa
sensori berupa kimia, cahaya, osmotik, rangsangan mekanik dan adanya
chemoreaktan yang dikeluarkan oleh pakan. Chemostimulan yang dimasukkan pada
lingkungan yang terkontrol untuk beberapa spesies Crustacea, dapat memacu
perilaku makan, dan dalam kondisi alami, udang menunjukkan respon rangsangan
pada campuran kimia yang sangat sinergis (Harpaz, 1990).
Menurut Susylowati (2012),
klasifikasi udang vaname adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Penaeidae
Genus : Penaeus
Spesies : Litopenaeus
vannamei
Mekanisme
stimulus yang sampai ke udang dan diterima oleh organ chemoreseptor adalah
senyawa yang terkandung dalam pakan yang dimasukkan dalam air menjadi bentuk ion-ion,
sehingga menimbulkan aroma yang khas bagi udang. Rangsangan ini diterima oleh
chemoreseptor melalui antenulla dan di transformasi ke otak oleh neuron
efferent, kemudian otak akan memprosesnya menjadi tanggapan yang kemudian akan
diteruskan ke organ melalui organ efferent. Selanjutnya organ reseptor
melakukan gerakan sesuai informasi dari otak (Roger, 1978).
Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) |
Perubahan
tingkah laku yang merupakan gejala klinis dari serangan WSSV terlihat pada
udang, berupa penurunan respon terhadap pakan, penurunan aktivitas renang,
perubahan warna tubuh, dan adanya bintik putih, serta kerusakan pada organ. Hal
ini menunjukkan bahwa terjadinya penularan infeksi WSSV dapat disebabkan
melalui pakan alami (Depita, 2004).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar